Rabu, 20 Maret 2013

UN 2013, Bobot Soal Sulit Ditambah 10 Persen

UN 2013, Bobot Soal Sulit Ditambah 10 Persen

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Ujian Nasional (UN) tahun ini mengalami sejumlah perubahan. Mulai dari bertambahnya variasi soal yang sebelumnya hanya berjumlah lima, kini menjadi 20 variasi soal, hingga digunakannya sistem barcode pada naskah soal dan lembar jawaban UN (LJUN). Tidak hanya itu, komposisi bobot soal juga berubah. Bila tahun lalu bobot soal mudah sebanyak 10 persen, sedang 80 persen, dan sulit 10 persen, tahun ini bobot soal sulit ditambah lagi 10 persen. Dengan penambahan jumlah soal yang sulit itu, maka komposisi bobot soal pada UN 2013 ini menjadi 10 persen soal mudah, 70 persen sedang, dan 20 persen sulit. 

 
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Khairil Anwar Notodiputro mengatakan banyak pihak mengkritik bahwa soal UN dinilai terlalu mudah. Hal tersebut dilihat dari hasil TIMMS (Trends in International Mathematics and Science Study) dan PISA (Programme for International Student Assessment) yang menyebut masih ada beberapa materi yang tidak diujikan dalam UN. "Persentase kelulusan UN di Indonesia juga dinilai begitu tinggi," kata Khairil di Jakarta, beberapa hari yang lalu.
 
�Tingkat kelulusan SMA mencapai 95,5 persen. Berarti yang tidak lulus hanya 0,5 persen. Bukan berarti kami ingin banyak yang tidak lulus, tetapi kami juga ingin meningkatkan grade peserta didik kita. Jangan sampai karena khawatir banyak yang tidak lulus, lalu kita tidak tingkatkan mutu UN kita,� tambah Khairil.
 
Meski terdapat penambahan soal yang sulit, namun dirinya berharap nilai UN tahun ini tetap lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Jika demikian, maka itu artinya sebenarnya peserta didik mampu menjawab soal, meski jumlah bobot soal sulit ditambah. �Kalau seperti itu tidak menutup kemungkinan jika tahun depan kami naikkan lagi persentase soal yang sulit. Kita harus berani. Jika tidak, kapan kita maju?� tandas Khairil.
 
Walau menginginkan peningkatan kualitas peserta didik melalui UN dengan menambah soal yang sulit, namun pihaknya tidak serta merta langsung menaikkan jumlah soal yang sulit secara drastis. Khairil mengaku akan melihat hasil pada UN tahun ini dan jika peserta didik dapat melewatinya dengan baik, pihaknya berencana akan meningkatkan terus bobot soal sulit ini. �Kami tidak berani mengubahnya tiba-tiba dengan perbandingan 50 persen soal sulit dan 50 persen soal sedang dan mudah. Kami lakukan perlahan sambil mengukur dan menjajaki seberapa besar kemampuan anak-anak,� imbuhnya. (RA)
 
Sumber: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/1112

KEGIATAN SEPUTAR UN 2013



KEGIATAN SEPUTAR UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2012/2013


No
Waktu
UraianKegiatan
Keterangan
A
Maret 2013


1
11 s.d 19
UJIAN SEKOLAH (TULIS)
Panitia UN/US
2
20 s.d 28
Pendalaman Materi UN
Guru/Panitia
UTS dan Tryout ke-3
Kelas X dan XI: UTS, Kelas XII: TO ke-3
Pengolahan Nilai US
Bid. Akademik
Rapat Koordinasi Panitia dan Pengawas US
Panitia UN/US
Seminar Motivasi Untuk Siswa Kelas XII
Motivator
B
April 2013


1
4 s.d 8
TRY-OUT KE-4 UN (DKI)
Bid. Akademik/Panitia TO-4
2
6
-          Pembagian Hasil TO kepada orangtua siswa.
-          Penanganan dini siswa yang mendapatkan nilai terendah.
Koordinasi wali kelas dan orangtua siswa
3
11
Pengarahan Pengawas Ruang US
KepalaSekolah
4
12
Rapat Koordinasi Panitia dan Pengawas UN
Panitia UN/US
5
15 s.d 18
UJIAN NASIONAL (UN)
Panitia UN/US
C
Mei  2013



25
PENGUMUMAN KELULUSAN
Bid. Akademik



Jakarta, 11 Maret 2013
Kepala Sekolah,



Dra. Iis Kurniasih
NIP. 195903031984032004

Minggu, 17 Maret 2013

Mendikbud Luncurkan Seleksi Bersama Masuk PTN 2013


Jakarta -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh meluncurkan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2013 di Kemdikbud, Jakarta, Jumat (16/3/2013). Kegiatan seleksi dilaksanakan serentak di 62 PTN di Indonesia termasuk IAIN Walisongo Semarang yang mulai bergabung pada tahun ini.

Ketua Panitia SBMPTN 2013 Akhmaloka mengatakan, SBMPTN merupakan mekanisme seleksi masuk PTN selain SNMPTN, yang dilakukan melalui ujian tertulis dan atau keterampilan. Seleksi ditujukan bagi siswa lulusan SMA sederajat tahun 2013 yang tidak lolos melalui jalur undangan pada SNMPTN. �Kesempatan ini juga ditujukan bagi siswa yang lulus UN pada tahun 2011 dan 2012,� katanya.

Akhmaloka menjelaskan, biaya seleksi peserta SBMPTN ujian tertulis untuk kelompok ujian Saintek atau Soshum sebesar Rp 175.000,00, sedangkan untuk kelompok ujian Campuran sebesar Rp 200.000,00. Sementara biaya seleksi untuk ujian keterampilan sebesar Rp 150.000,00 per jenis ujian keterampilan. �Biaya seleksi dibayarkan ke Bank Mandiri. Jika dalam suatu daerah tidak ada kantor pelayanan Bank Mandiri, maka biaya seleksi dapat dibayarkan melalui Kantor Pos setempat atau ATM Bersama,� katanya.

Adapun masa pembayaran biaya seleksi mulai 10 Mei-4 Juni 2013. Pendaftaran secara online melalui laman sbmptn.or.id mulai 13 Mei 2013 pukul 08.00 WIB s.d. 7 Juni 2013 pukul 22.00 WIB. Ujian tertulis akan dilaksanakan pada 18-19 Juni 2013. Adapun ujian ketrampilan pada 20 dan atau 21 Juni 2013. Pengumuman hasil seleksi akan dilakukan tanggal 12 Juli 2013.

Akhmaloka menyampaikan, SBMPTN 2013 menerapkan pola baru. Peserta, kata dia, dapat memilih tiga program studi di masing-masing kelompok ujian. Berbeda dengan tahun lalu peserta hanya dapat memilih tiga prodi untuk kelompok ujian campuran. Seperti sudah berjalan empat tahun terakhir, khusus untuk siswa dari keluarga dengan kemampuan ekonomi terbatas namun memiliki potensi akademik memadai dapat mengikuti seleksi. Bantuan biaya pendidikan disediakan oleh pemerintah melalui program beasiswa Bidikmisi. Siswa tetap dapat mengikuti seleksi di semua jalur penerimaan yang diselenggarakan tanpa dibebani pendaftaran. (JR)